Just an ordinary... who feel no like an extraordinary... and love to do something out of the ordinary ...
Wednesday, 23 March 2011
Suara Cinta Sang Kahlil Gibran
Waktu zaman SMP dulu, saya udah tau sedikit tentang penulis kenamaan ini. Pertama itu, kalo gak salah pas salah satu teman kakak perempuan saya datang ke rumah dan membawa buku Kahlil Gibran yang berjudul 'The Prophet'. Cover buku itu looked misteryous with black and abstract figure. Yah, saya cuma melihat buku yang mba itu tenteng2 sambil dibaca dan diselingi ngobrol sama teman2nya yang lain termasuk kakak saya :D
Nah, yang kedua waktu saya mulai pengen tahu gimana sih isi tulisan si Kahlil tadi. Ternyata salah satu teman dekat saya waktu SMP dulu memberikan sebuah jalan. Hahaha. Apaan? Yah, dia dapat kado ulang tahun bukunya Mas Kahlil dari temannya yang lain. Karena katanya bahasanya berat, jadi dia tidak suka dan mau memberikan buku itu pada saya dengan ikhlas lagi lapang dada. Hua haha. Yah, itulah teman baik saya yang sekarang berada nun jauh di mata, alias Pontianak yang lebih doyan baca komik komedi-romantis dibanding baca karya sastra ber-genre bahasa puitisnya Kahlil Gibran :)
It's OK and I had begun read that book titled 'Hari Ulang Tahunku' yang ditulis oleh Kahlil Gibran. Dan ternyata... Bahasane emang puitis -___-" sastra sekali. Tapi menarik. Kubaca tiap2 bagiannya. Akhirnya ku dapat satu judul yang paling melekat dihati yaitu 'Suara Cinta'. Nah kali ini saya akan mencoba berbagi cerita alias gimana sih isi 'Suara Cinta' -nya Sang Kahlil Gibran :)
Akulah pijar mata Sang Pecinta,
Nyawa anggur, jantung bagi semua jenis jamuan.
Akulah mawar yang merekah bersama fajar,
Kemudian Sang Perawan mengecupku dan merengkuhku ke belahan dadanya.
Akulah rahim hakiki segala anugrah,
Sumber kenikmatan, kedamaian, dan kesentosaan.
Akulah tawa renyah si bibir pesona kala pemuda membuaiku,
Ia akan melupakan lingkungannya,
Dunia seketika menjelma mimpi indah yang sangat nyata.
Akulah suara Sang Pujangga,
Imajinasi semua Seniman,
Inspirasi semua Pemusik.
Akulah rumah suci yang bersemayam di jantung Sang Bocah,
Yang dibesarkan sosok Ibu Kudus.
Aku bersimpuh di kedalaman hati yang luka.
Aku menjadi kesempurnaan hasrat jiwa.
Aku menggema dalam alam hampa.
Aku termaknai dalam kehidupan Adam dan Hawa,
Yang karenanya tersingkir dari surga.
Dan aku juga terbesit dalam diri Sulaiman yang telah menggapai hakikat pengetahuan.
Aku tersenyum kepada Helena yang telah memporandakan Tervada.
Dan aku juga melempar senyum manis pada Cleopatra,
Hingga lembah-lembah Nil pun terbalut kedamaiannya.
Akulah warna segala zaman yang membangun masa kini dan meruntuhkan masa depan.
Akulah Dewa yang merangkai puing-puing.
Aku jauh lebih menawan dibanding rayuan bunga,
Namun juga jauh lebih kejam daripada murka Sang Badai.
Tak ada jenis anugrah pun yang mampu menghargaiku.
Kehancuran tak sanggup menggetarkanku.
Kemiskinan tak berhasil meredupkan langkahku.
Dengki hati tidak kuasa menodai hatiku.
Kegilaan tak kunjung mengenyahkan kunjunganku.
Akulah kebenaran duhai para petualang!
Kebenaran hakiki yang kalian daki.
Kebenaran murni yang terpancar dalam pemberian dan penerimaan.
Maka jagalah aku agar kalian semua terayomi.
Yah, itulah tulisan 'Suara Cinta' Kahlil Gibran. Kutulis kembali sebagai kado ulang tahun untuk seseorang yang berulang tahun tanggal 12 April nanti. Seseorang yang telah membuat saya jatuh cinta dan berpikir kompleks tentang cinta. Semoga berkesan :) dan dapat jadi acuan untuk menelaah bahasa sastra ala Kahlil Gibran.
Labels:
review n quotes
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment