Saturday 24 November 2012

When love kills love

Akhir November dengan langit yang tetap kelabu...
Aku sedang berpikir, mengapa orang sangat mudah menjadi seorang pembohong dan merugikan orang lain?
Mengapa mereka bermain dengan perasaan dan dengan mudah melepaskan perasaan? Mereka memberi salam dengan cinta...

Hmmm... Aku memang tidak pernah mengerti tentang cinta. Tidak pernah benar-benar mengerti.
Kata-kata cinta itu hanya pemanis ketika aku menulis tentang perasaan. Tapi sebenarnya, aku tidak pernah tahu seperti apa dirinya. Aku pun ragu apakah aku benar-benar pernah mencintai seseorang? Sepertinya tidak.

Karena terlalu banyak kebohongan yang terjadi sampai hari ini, aku berpikir cinta itu sangat sakral. Aku mohon jangan gunakan dia untuk ego dan emosi kita yang lemah. Jangan bawa-bawa dia ketika kamu tersenyum padaku, menyanyikan lagu merdu ataupun mengatakan rindu yang tak pernah aku tahu itu benar atau tidak.

Kasian Cinta... kini dia hanya menjadi sebuah riasan komersil untuk emosi manusia-manusia yang mudah datang dan pergi, menjual kesedihannya.

Maafkan aku cinta, aku tidak pernah bisa menjadi dirimu seutuhnya. Aku tidak pernah bisa membawamu menjadi bagian dariku. Aku tidak bisa mengagungkan namamu, dan mengucapmu dikala aku bahagia.
Ak kecewa wahai cinta, tidakkah mereka melihat betapa sucinya engkau, dan dengan mudah mereka menukarmu dengan perasaanku yang penuh tanda tanya. Aku tidak pernah percaya, Hai Cinta.
Maafkan aku. Kita tidak akan pernah menjadi teman. Karena mereka, membuatku takut sekedar untuk mengenalmu.

Maafkan aku, karena sering menduga kau yang datang. Namun ternyata itu hanya bayangan liar dikala gelap malam datang mengusik sepi.

Oh cinta, tetaplah engkau di tahtamu. Jangan datang lagi padaku. Aku tidak akan bisa membuatmu sempurna seperti sebelumnya engkau. Jangan merayuku dengan sinar mata yang menyentuh, seolah menyentuh.
Karena aku lemah. Aku tak suka digoda. Aku tidak bisa kau percaya.
Cinta, tetaplah menjadi dirimu yang tinggi, yang bertudung dibawah misteri. Tetaplah sempurna dan maafkanlah mereka, maafkan aku.


No comments:

Post a Comment